BUAT YANG KEPENGEN ILMU TAMBAHAN>>>
Korosi adalah perusakan material secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Selain itu korosi juga di definisikan sebagai degradasi material (logam dan paduannya) akibat reaksi kimia dengan lingkungan. Contoh perusakan kimia adalah pengkaratan yang terjadi akibat gas pada temperature tinggi, sedangkan reaksi elektrokimia dapat di lihat pada sel galvanik.
Korosi adalah perusakan material secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Selain itu korosi juga di definisikan sebagai degradasi material (logam dan paduannya) akibat reaksi kimia dengan lingkungan. Contoh perusakan kimia adalah pengkaratan yang terjadi akibat gas pada temperature tinggi, sedangkan reaksi elektrokimia dapat di lihat pada sel galvanik.
Adapun
syarat terjadinya korosi adalah :
· Adanya
katoda
· Adanya
anoda
· Adanya
lingkungan
Tanpa adanya salah satu
syarat di atas maka korosi tidak akan terjadi. Korosi tidak dapat di hilangkan
tetapi hanya dapat di minimalisir pertumbuhannya.
Jenis-jenis Korosi dan
Pengendaliannya
1. Uniform or general attack corrosion
(korosi seragam)
Korosi
seragam adalah korosi yang terjadi pada permukaan material akibat bereaksi
dengan oksigen Biasanya korosi seragam ini terjadi pada material yang memiliki
ukuran butir yang halus dan homogenitas
yang tinggi.
Cara pengendalian dari
korosi seragam adalah :
· Dengan
melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang lebih anodik.
· Melakukan
inhibitas dan cathodic protection.
2. Pithing Corossion (Korosi Sumuran
atau kawah)
Korosi
sumuran adalah korosi yang terjadi akibat cacat pada permukaan material seperti
celah atau lubang kecil. Pada daerah cacat ini akan lebih anodik dibandingkan
permukaan material sehingga korosi akan menuju bagian dalam material.
Cara
pengendalian korosi sumuran adalah :
· Hindari
permukaan logam dari cacat goresan.
· Perhalus
permukaan material.
· Hindari
variasi yang sedikit pada komposisi material.
3. Crevice
Corrosion (korosi celah)
Korosi
celah adalah korosi yang di temukan pada daerah berkonsentrasi rendah atau
korosi yang terjadi pada celah yan terbentuk akibat pendempetan material. Pada
celah, kadar oksigen lebih rendah dari lingkungannya sehingga elektron akan
berpindah pada kadar oksigen yang tinggi sehingga terjadi korosi. Korosi celah
sering terjadi pada sambungan paku.
Cara
pengendalian korosi celah :
· Hindari
pemakaian sambungan paku keling atau baut, gunakan
sambungan las.
· Gunakan
gasket non absorbing.
· Usahakan
menghindari daerah dengan aliran udara.
4. Intergranular
Corrosion (korosi batas butir)
Korosi batas butir adalah korosi yang terjadi pada atau di sepanjang batas butir dan batas butir bersifat anodik dan bagian tegah butir bersifat katodik. Korosi ini terjadi akibat presipitasi dari pengotor seperti khromium di batas butir, yang menyebabkan batas butir menjadi rentan terhadap serangan korosi. Dimana presipitat krom karbida terbentuk karena karbon meningkat yang ada di sekitarnya, sehingga krom disekitarnya akan berkurang dan terjadi korosi. Proses terbentuknya presipitat karbon karbida disebut sentisiasi. Terjadi pada temperatur 500-800 sehingga kekurangan krom yang memudahkan terjadinya korosi.
Cara
pengendalian korosi batas butir adalah :
· Turunkan
kadar Karbon dibawah 0,03%.
· Tambahkan
paduan yang dapat mengikat Karbon.
· Pendinginan
cepat dari temperatur tinggi.
· Pelarutan
karbida melalui pemanasan.
· Hindari
Pengelasan.
5. Stress
Corossion (korosi tegangan)
Korosi
tegangan adalah korosi yang di sebabkan adanya tegangan tarik yang
mengakibatkan terjadinya retak. Tegangan ini di sebabkan pada temperatur dan deformasi yang berbeda.
Berikut
retak serta bentuk penjalarannya yang di akibatkan oleh korosi tegangan :
Cara
pengendalian korosi tegangan adalah :
· Turunkan
besarnya tegangan
· Turunkan
tegangan sisa termal
· Kurangi
beban luar atau perbesar area potongan
6. Errosion
Corrosion (korosi erosi)
Korosi
erosi adalah korosi yang di sebabkan oleh erosi yang mengikis lapisan pelindung
material , zat erosi itu dapat berupa fluida yang mengandung material abrasive. Korosi tipe ini sering di
temui pada pipa-pipa minyak.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi korosi ini antara lain :
· Persentase
ketidaksamaan, material yang lebih anodik
· Area
permukaan Anodik dan Katodik
· Temperatur
· Persentase
larutan elektrolit
· Kesediaan
oksigen
Cara
pengendalian korosi erosi :
· Menghindari
partikel abrasive pada fluida
· Mengurangi
kecepatan aliran fluida
7. Selectif
Corrosion
Selectif corrosion adalah korosi yang menyerang unsur di dalam logam akibat perbedaan potensial unsur utamanya. Korosi ini di sebabkan karena komposisi yang tidak merata pada material. Korosi ini biasa terjadi pada pipa-pipa besi cor.
Cara
pengendalian selective korosi :
·
Menghindari komposisi
yang berbeda dari material penyusun.
8. Korosi Galvanik
Korosi
galvanik adalah korosi yang terjadi pada dua logam yang berbeda jenis jika di
hubungkan. Korosi ini juga terjadi karena pasangan elektrikal pada dua logam
atau paduan logam yang memiliki perbedaan komposisi. Logam yang lebih anodik
akan terkorosi sementara logam lainnya yang lebih katodik akan terlindungi.
Posisi logam pada deret volta akan menentukan apakan suatu logam lebih anodik
atau katodik
Pengendalian korosi galvanic adalah
:
·
Hindari pemakaian 2
jenis logam yang berbeda
·
Pergunakan logam yang lebih anodik
dengan rasio yang lebih besar dibanding
logam katodik
|
·
Lapisi pada pertemuan
dua logam yang berbeda jenis
·
Gunakan logam ketiga
yang lebih anodik
4.2.4 Metoda Pengendalian Korosi
Metoda-metoda
yang di lakukan dalam pengendalian korosi adalah :
· Menekan
terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi anoda dan katoda
· Mengisolasi
logam dari lingkungannya
· Mengurangi
ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi
· Mengurangi
oksigen yang larut dalam air
· Mencegah
kontak dari dua material yang tidak sejenis
· Memilih
logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan
· Mencegah
celah atau menutup celah
· Mengadakan
proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.







