Selasa, 30 September 2014

KOROSI SECARA UMUM


BUAT YANG KEPENGEN ILMU TAMBAHAN>>>

Korosi adalah perusakan material secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Selain itu korosi juga di definisikan sebagai degradasi material (logam dan paduannya) akibat reaksi kimia dengan lingkungan. Contoh perusakan kimia adalah pengkaratan yang terjadi akibat gas pada temperature tinggi, sedangkan reaksi elektrokimia dapat di lihat pada sel galvanik.
Adapun syarat terjadinya korosi adalah :
·   Adanya katoda
·   Adanya anoda
·   Adanya lingkungan

Tanpa adanya salah satu syarat di atas maka korosi tidak akan terjadi. Korosi tidak dapat di hilangkan tetapi hanya dapat di minimalisir pertumbuhannya.


Jenis-jenis Korosi dan Pengendaliannya
1. Uniform or general attack corrosion (korosi seragam)
Korosi seragam adalah korosi yang terjadi pada permukaan material akibat bereaksi dengan oksigen Biasanya korosi seragam ini terjadi pada material yang memiliki ukuran butir yang halus dan homogenitas yang tinggi.

Cara pengendalian dari korosi seragam adalah :
·   Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang    lebih anodik.
·   Melakukan inhibitas dan cathodic protection.

2. Pithing Corossion (Korosi Sumuran atau kawah)
Korosi sumuran adalah korosi yang terjadi akibat cacat pada permukaan material seperti celah atau lubang kecil. Pada daerah cacat ini akan lebih anodik dibandingkan permukaan material sehingga korosi akan menuju bagian dalam material. 

Cara pengendalian korosi sumuran adalah :
·   Hindari permukaan logam dari cacat goresan.
·   Perhalus permukaan material.
·   Hindari variasi yang sedikit pada komposisi material.

3. Crevice Corrosion (korosi celah)
Korosi celah adalah korosi yang di temukan pada daerah berkonsentrasi rendah atau korosi yang terjadi pada celah yan terbentuk akibat pendempetan material. Pada celah, kadar oksigen lebih rendah dari lingkungannya sehingga elektron akan berpindah pada kadar oksigen yang tinggi sehingga terjadi korosi. Korosi celah sering terjadi pada sambungan paku.

Cara pengendalian korosi celah :
·   Hindari pemakaian sambungan paku keling atau baut, gunakan
          sambungan las.
·   Gunakan gasket non absorbing.
·   Usahakan menghindari daerah dengan aliran udara.

4. Intergranular Corrosion (korosi batas butir)

Korosi batas butir adalah korosi yang terjadi pada atau di sepanjang batas butir dan batas butir bersifat anodik dan bagian tegah butir bersifat katodik. Korosi ini terjadi akibat presipitasi dari pengotor seperti khromium di batas butir, yang menyebabkan batas butir menjadi rentan terhadap serangan korosi. Dimana presipitat krom karbida terbentuk karena karbon meningkat yang ada di sekitarnya, sehingga krom disekitarnya akan berkurang dan terjadi korosi. Proses terbentuknya presipitat karbon karbida disebut sentisiasi. Terjadi pada temperatur 500-800 sehingga kekurangan krom yang memudahkan terjadinya korosi.
 
Cara pengendalian korosi batas butir adalah :
·   Turunkan kadar Karbon dibawah 0,03%.
·   Tambahkan paduan yang dapat mengikat Karbon.
·   Pendinginan cepat dari temperatur tinggi.
·   Pelarutan karbida melalui pemanasan.
·   Hindari Pengelasan.


5. Stress Corossion (korosi tegangan)
Korosi tegangan adalah korosi yang di sebabkan adanya tegangan tarik yang mengakibatkan terjadinya retak. Tegangan ini di sebabkan pada temperatur dan deformasi yang berbeda.
Berikut retak serta bentuk penjalarannya yang di akibatkan oleh korosi tegangan : 

Cara pengendalian korosi tegangan adalah :
·   Turunkan besarnya tegangan
·   Turunkan tegangan sisa termal
·   Kurangi beban luar atau perbesar area potongan


6. Errosion Corrosion (korosi erosi)
Korosi erosi adalah korosi yang di sebabkan oleh erosi yang mengikis lapisan pelindung material , zat erosi itu dapat berupa fluida yang mengandung material abrasive. Korosi tipe ini sering di temui pada pipa-pipa minyak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi ini antara lain :
·     Persentase ketidaksamaan, material yang lebih anodik
·     Area permukaan Anodik dan Katodik
·     Temperatur
·     Persentase larutan elektrolit
·     Kesediaan oksigen
Cara pengendalian korosi erosi :
·   Menghindari partikel abrasive pada fluida
·   Mengurangi kecepatan aliran fluida

7. Selectif Corrosion

Selectif corrosion adalah korosi yang menyerang unsur di dalam logam akibat perbedaan potensial unsur utamanya. Korosi ini di sebabkan karena komposisi yang tidak merata pada material. Korosi ini biasa terjadi pada pipa-pipa besi cor.

Cara pengendalian selective korosi  :
·         Menghindari komposisi yang berbeda dari material penyusun.

8. Korosi Galvanik
Korosi galvanik adalah korosi yang terjadi pada dua logam yang berbeda jenis jika di hubungkan. Korosi ini juga terjadi karena pasangan elektrikal pada dua logam atau paduan logam yang memiliki perbedaan komposisi. Logam yang lebih anodik akan terkorosi sementara logam lainnya yang lebih katodik akan terlindungi. Posisi logam pada deret volta akan menentukan apakan suatu logam lebih anodik atau katodik

            Pengendalian korosi galvanic adalah :
·         Hindari pemakaian 2 jenis logam yang berbeda
·        


 
Pergunakan logam yang lebih anodik dengan rasio yang lebih besar   dibanding logam katodik
·         Lapisi pada pertemuan dua logam yang berbeda jenis
·         Gunakan logam ketiga yang lebih anodik
4.2.4 Metoda Pengendalian Korosi
Metoda-metoda yang di lakukan dalam pengendalian korosi adalah :
·      Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi anoda dan katoda
·      Mengisolasi logam dari lingkungannya
·      Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi
·   Mengurangi oksigen yang larut dalam air
·   Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis
·   Memilih logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan
·   Mencegah celah atau menutup celah
·   Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar